Permohonan yang telah dilakukan penelitian administrasi dan penelitian teknis. Rinciannya 635 permohonan menunggu validasi penjamin/penanggungjawab, 3.493 permohonan ditolak/tidak disetujui dan 820 permohonan telah memenuhi persyaratan. Sehingga SIKM dapat diterbitkan secara elektronik. “Terjadi lonjakan permohonan SIKM pada hari terakhir Ramadan sampai 1 Syawal 1441 H. Total 1.772 permohonan SIKM kami terima hanya dalam waktu 24 jam” ujar Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra, Minggu (24/5).
Permohonan yang ditolak lantaran tidak dapat memenuhi ketentuan proses verifikasi penelitian administrasi dan teknis terizinan. ” Sebanyak 66,6% permohonan SIKM kami tolak/ tidak disetujui, umumnya karena tidak memenuhi ketentuan substansial,” ujar Benni.
Ia mencontohkan, banyak pemohon ber-KTP Jabodetabek melakukan aktivitas bepergian sesuai 11 sektor yang diizinkan. Aktivitasnya di wilayah Jabodetabek. Pihaknya juga menerima permohonan, berencana pergi ke daerah luar Jabodetabek untuk halal bihalal bersilahturahmi dengan sanak famili dan reuni dengan teman sekolah. “Jelas kedua jenis permohonan tersebut kami tolak” ujar Benni
Benni menerangkan pemohon pertama ditolak, warga ber-KTP Jabodetabek tidak perlu mengurus SIKM saat beraktivitas sesuai 11 sektor yang diizinkan di Jabodetabek. Dan tetap mengikuti protokol pemerintah pencegahan penyebaran corona. Sementara pemohon kedua ditolak lantaran kegiatannya tidak diizinkan selama masa pandemi Covid-19 sesuai peraturan. “Sejak perizinan SIKM dibuka, kami melayani total 3.927 permohonan permintaan informasi, konsultasi dan penyuluhan daring terkait persyaratan, mekanisme, dasar hukum, definisi dan tata cara/prosedur perizinan SIKM” ujar Benni
Mengatasi lonjakan permintaan DPMPTSP membuka layanan Llve chat melalui website pelayanan.jakarta.go.id. Juga penyuluhan darin selama tanggal 23-25 Mei 2020 mulai pukul 07.30-22.00 WIB. (eko)