FinTechnesia.com | Hadirnya pandemi COVID-19 membawa perubahan dan tantangan. Terutama bagi startup di Indonesia.
Woobiz, sebagai social-commerce yang telah hadir sejak 2018, mencoba menjawab tantangan tersebut dan menunjukkan perkembangan yang signifikan. Melalui beragam solusi terintegrasi yang ditawarkan bagi masyarakat Indonesia selama masa pandemi ini.
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan angka pekerja informal pun meningkat menjadi 60.57% pada Agustus 2020 lalu akibat PHK terjadi selama pandemi. Hal ini menunjukkan solusi untuk membantu mereka yang terdampak agar dapat bangkit kembali dari keterpurukan ekonomi.
Sejak awal kehadirannya Woobiz berupaya umemberdayakan para ibu rumah tangga dan pekerja informal untuk independen secara finansial. terutama di tengah kesulitan masyarakat pada masa pandemi.
Woobiz menghadirkan program-program, seperti Woobiz Mitra App, aplikasi Woobiz Mitra Keliling, dan Woobiz Mitra Training Center, yang telah menjangkau banyak individu dan komunitas di berbagai daerah di Indonesia. Terutama selama masa pandemi.
Co-Founder Woobiz, Putri Noor Shaqina menjelaskan, Woobiz hadir dengan harapan membantu masyarakat Indonesia, terutama perempuan dan pekerja lepasan, menjadi mandiri secara finansial, dan meringankan beban ekonomi, terutama akibat pandemi.
Woobiz telah mampu memberdayakan lebih dari 22.000 mitra di empat provinsi. Yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Banten, dan 17 kota di seluruh Indonesia. Menunjukkan jangkauannya luas baik di skala daerah maupun nasional.
Woobiz telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan walaupun muncul tantangan baru akibat pandemi selama dua tahun terakhir. Selama 2021, Woobiz telah berhasil memperoleh pertumbuhan total processing value (TPV) sebesar 18 kali lebih besar dari sebelumnya dan pertumbuhan mitra dua kali lebih besar.
Pencapaian ini dapat terwujud karena Woobiz tidak hanya berfokus pada kota-kota besar Indonesia. Juga berbagai daerah di Indonesia dengan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan teknologi yang dapat diakses dengan mudah
Dengan adanya perantara, seperti reseller penetrasi ke area-area tersebut akan semakin besar dan social-commerce menjadi jawaban atas tantangan tersebut. Social-commerce berupaya menggabungkan antara e-commerce dan interaksi sosial. (sya)