Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pasar OEM Lebih dari 50%, Ekosistem Seluler Asia Pasifik Dorong Penggunaan Apps Store Alternatif

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Perusahaan Original Equipment Manufacturers (OEM) seluler dan apps store alternatif seperti Xiaomi, Vivo, dan OPPO menghasilkan lebih dari 50% pengiriman handset global pada tahun 2022.

Peraturan baru di seluruh negara-negara Asia Pasifik (APAC) mendiversifikasi ekosistem seluler di tahun-tahun mendatang.

Ini termasuk keputusan terbaru dari Komisi Persaingan India melawan Google yang memerintahkan perusahaan membuka ekosistem Android untuk persaingan. Undang-undang serupa juga disahkan di Korea Selatan terhadap Apple dan Google.

Dominasi Google dan Apple pada ekosistem seluler telah memengaruhi cara pengembang mendistribusikan aplikasi mereka selama dekade terakhir. Termasuk mengambil potongan 30% dari semua pembelian dalam aplikasi di dalam apps store mereka. Ini mempengaruhi pendapatan pengembang.

Baca juga: Produksi Chromebook OEM Indonesia Menyasar Pasar Lokal dan Luar Negeri

Baru-baru ini, kerangka Transparansi Pelacakan Aplikasi Apple menunjukkan, aplikasi tidak dapat lagi memastikan keakuratan penargetan mereka atau melihat dampak sebenarnya dari apa yang mereka belanjakan.

Sementara Google berencana untuk meluncurkan sesuatu yang serupa OEM Seluler dengan menawarkan alternatif praktis untuk dominasi Apple.

Google memonopoli melalui apps store khusus mereka sendiri, yang disebut toko aplikasi alternatif. Mereka dapat langsung mendistribusikan aplikasi ke pelanggan mereka, sambil memastikan atribusi berfungsi dengan benar.

Menurut Robert Wildner, Co Founder dan CEO di AVOW, selama bertahun-tahun, monopoli ekosistem periklanan GAFA yang tidak tertandingi telah menentukan bagaimana brand membuat kampanye.

Bekerja sama dengan OEM seluler, pemasar dapat memperoleh kembali kebebasan memilih mereka dan masih menemukan cara melacak dan mengoptimalkan kampanye.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER