Kamis, 2 Mei 2024
FINTECHNESIA.COM |

Luncurkan Deposito Digital BPR, Komunal Raih Pendanaan Seri A US$ 2,1 dari East Ventures

BACA JUGA





Dan yang paling penting adalah mengubah bilyet fisik menjadi e-bilyet. Semua ini belum pernah dilakukan dalam sejarah BPR.

Dengan membawa digitalisasi ke ekosistem, Komunal akan meluncurkan e-bilyet deposito BPR pertama di Indonesia, di akhir tahun 2021 ini.

Selama ini deposito BPR masih mengandalkan bilyet atau sertifikat fisik. Contohnya, BPR di Bali harus mengirimkan bilyet fisik ke deposan yang berlokasi di Jakarta. Sebaliknya deposan harus mengirimkan bilyet fisik ke BPR jika ingin menarik deposit mereka.

“Akhirnya, biaya logistik cukup tinggi tidak bisa terhindarkan. Melalui e-bilyet, masalah ini bisa teratasi dan visi Komunal untuk membuat produk yang dapat diakses secara nasional bisa tercapai,” jelas Kendrick Winoto, Co-Founder Komunal.

Hingga kini, Komunal telah bermitra dengan 60 BPR di Jawa dan Bali. Serta meluncurkan DepositoBPR versi beta di bulan Agustus 2021. Komunal sedang fokus melipatgandakan market share BPR dengan menawarkan bunga lebih tinggi. 

Baca juga: Bank Mayapada Kucurkan Linkage Program untuk 28 BPR Senilai Rp 5 Triliun

Komunal telah memberikan pinjaman sebesar US$ 50 juta (sekitar Rp 713 miliar) untuk ratusan UKM di Indonesia. Angka tersebut dua kali lipat lebih banyak dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Komunal berkomitmen mendukung UKM dalam mendapatkan akses kredit dengan menargetkan pemberian pinjaman sebesar US$ 150 juta (sekitar Rp 2,1 triliun) hingga tahun depan.

Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures berkata, East Ventures bertujuan menggunakan pendekatan holistik untuk memecahkan masalah.

Pihaknya sering mendengar banyak startups yang memberi solusi kepada konsumen yang tidak memiliki rekening bank dan tidak mendapatkan layanan yang baik, maupun kepada usaha kecil dan mikro yang tidak memiliki kredit. Namun, belum ada yang memberikan solusi kepada BPR.

“Komunal memperkenalkan sebuah konsep baru, yaitu “neo-rural bank” untuk mengembangkan bank kecil dengan kapabilitas yang canggih. Kami berharap langkah ini dapat mengakselerasi inklusi finansial secara masif dan mendalam untuk seluruh daerah diIndonesia,” imbuh Wilson. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER