Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Produsen Selis Gandeng Sentramitra untuk Kembangkan Baterai Sepeda Motor Listrik di Indonesia

BACA JUGA




Prospek Bisnis

Direktur PT. Sentramitra Dayautama, Tjandra Widjaya, melakukan inovasi pengembangan teknologi baterai sepeda motor long range sehingga konsumen mendapatkan benefit 75 persen lebih hemat biaya operasionalnya.

Biaya satu kali charging di rumah cukup membayar sekitar Rp6.500 untuk perjalanan rata-rata jarak tempuh 100 kilometer, jauh lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan bermotor yang mengeluarkan biaya sekitar Rp25.000 dengan jarak tempuh yang sama.

Baca juga: Mbah Google Memantau, Pencarian Mobil Listrik di Indonesia Melesat Hingga 300%

Konsumen juga akan mendapatkan keuntungan biaya perawatan minimal dan pajak tahunan lebih murah dibandingkan kendaraan motor biasa.

Wacana tentang insentif dari Pemerintah Indonesia juga akan memberikan daya tarik kepada konsumen untuk berpindah ke kendaraan listrik.

“Kami menyambut baik kerja sama dengan JB yang merupakan pioneer dalam industri kendaraan listrik di Indonesia.”

“Kami berharap kemitraan ini dapat terus mendorong pertumbuhan permintaan kendaraan listrik di tanah air,” kata Tjandra.

Baca juga: Penelusuran Mbah Google, Orang Indonesia Makin Menggandrungi Gaya Hidup Hybrid

Menurut Edi, langkah strategis dengan kerja sama ini memang perlu diambil untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik dalam negeri.

Salah satu caranya dengan mendorong pengembangan teknologi baterai.

Apalagi pemerintah sudah merilis Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 yang diarahkan untuk menumbuhkan pasar baru EV.

Hingga 2022 lalu, SELIS telah berhasil menjual lebih dari 42 ribu kendaraan listrik yang terbagi atas ebike, emotor Bike, spareparts dan aksesoris.

Baca juga: Beli Motor Listrik Semakin Mudah di Pegadaian Syariah, Begini Caranya

Kemampuan penjualan ini dapat tentu saja didukung dengan segmentasi pasar yang mumpuni, sebut saja melalui distributor, modern market, online market, retail market, B2B dan B2G.

Jangkauan Lokasi terhadap pangsa pasar juga semakin meluas yakni di Sumatera, Kepulauan Bangka, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, dengan prosentase Jawa di 87,82 persen dan akan terus berkembang ke daerah lainnya.

Berdasarkan kajian Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), baterai adalah komponen utama kendaraan listrik dan menyumbang 25 hingga 40 persen dari biaya kendaraan itu sendiri.

Sebab itu, dengan adanya produksi sel baterai EV di Indonesia, berarti biaya komponen bsia ditekan hingga 30 sampai 40 persen.

Baca juga: Grab Indonesia Pesan 6.000 Lebih Sepeda Motor Listrik Lokal

Pasalnya, Indonesia dikenal sebagai produsen terbesar bijih nikel dunia, mineral yang dibutuhkan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.

“Kami memandang, dengan keunggulan melimpahnya sumber daya nikel dalam negeri, maka pengembangan sel baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia sangat menjanjikan.”

“Harapannya, dengan biaya yang bisa ditekan, maka harga EV bisa lebih wajar dan kompetitif, sehingga mendorong masyarakat bisa menggunakan kendaraan listrik.”

“Selis juga memiliki banyak cabang yang tersebar di Indonesia dan mengirimkan produk ke seluruh Indonesia melalui marketplace Selis Indonesia.”

Baca juga: Sepeda Motor Listrik Pintar Asal Eropa Tiba di Pasar Indonesia

“Cabang ini tentu bisa menjadi tempat melihat, mencoba, membeli, dan memperbaiki kendaraan listrik.”

“Sistem perbaikan Selis terpusat di Customer Service yang akan menjadwalkan kunjungan teknisi khusus dari Selis ke tempat pengguna,” pungkas Edi. (jos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER